Kabupaten Sragen Tempo Doeloe (1)

Hari Jadi Kabupaten Sragen ditetapkan pada hari Selasa Pon, tanggal 27 Mei 1746 (berdasar Perda Nomor : 4 Tahun 1987). Dari hasil kajian sejarah, pada tanggal 27 Mei 1746 tersebut Pangeran Mangkubumi (Sri Sultan Hamengku Buwono I) menancapkan tonggak tanda perlawanan terhadap Belanda di Desa Pandak, Karangnongko masuk tlatah Sukowati sebelah timur.

Meski upaya perlawanan terhadap kolonial Belanda di Sragen sudah dilakukan Pangeran Mangkubumi sejak 27 Mei 1746, cengkeraman Belanda di Sragen tetap kokoh. Semenatara Pangeran Mangkubumi  sudah wafat di Yogyakarta, 24 Maret 1792 pada umur 74 tahun. Bahkan, ada pabrik Belanda yang dibangun di kawasan Sragen pada era 1800-an. Seperti ini foto-fotonya:


Perusahaan Kopi Moenggoer di Sragen di Jawa Tengah (1860-1878) - 
[Kerncollectie Fotografie - Museum Volkenkunde ]



Rumah Administrator Perusahaan Kopi Moenggoer di Sragen di Jawa Tengah (1860-1878) 
[Kerncollectie Fotografie - Museum Volkenkunde ]

 

 Assistent-residentshuis te Sragen (1890) [(KITLV)]
Rumah Asisten residen di Sragen pada tahun 1890 
[kroping koleksi KITLV ]


Suikerfabriek Modjo bij Sragen pada 1920 [(KITLV)]
Dalam catatan sejarah, pabrik gula mulai muncul pada era liberalisme penjajahan Hindia-Belanda (1870-an). Sedang Pabrik Gula Mojo Sragen berdiri 1883. Foto di atas adalah kondisi PG Mojo padatahun 1920.

Gaya orang Belanda di PG Mojo pada tahun 1920. [kroping koleksi KITLV ]

 Pekerja pribumi di PG Mojo pada tahun 1920. [kroping koleksi KITLV ]


 Administrateurswoning van tabaks-, indigo- en suikeronderneming Modjo Sragen bij Sragen (1900)
[kroping koleksi KITLV ] 


Administrateurswoning van tabaks-, indigo- en suikeronderneming Modjo Sragen bij Sragen (1900)
[kroping koleksi KITLV ]


Dasar Hukum Sejarah Kabupaten Sragen
Berdasar hasil penelitian serta kajian pada fakta sejarah, Hari Jadi Kabupaten Sragen ditetapkan dengan Perda Nomor : 4 Tahun 1987, yaitu pada hari Selasa Pon, tanggal 27 Mei 1746.  Pada tanggal itu, Pangeran Mangkubumi (Sri Sultan Hamengku Buwono yang ke- I) menancapkan tonggak pertama melakukan perlawanan terhadap Belanda menuju bangsa yang berdaulat dengan membentuk suatu Pemerintahan lokal di Desa Pandak, Karangnongko masuk tlatah Sukowati sebelah timur.

Kronologi Sejarah Sragen
Pangeran Mangkubumi adik dari Sunan Pakubuwono II di Mataram sangat membenci Kolonialis Belanda karena dinilai banyak mengintervensi Mataram. Karena itu, bangsawan muda tersebut keluar dari istana dan menyatakan perang dengan Belanda hingga terjadi  Perang Mangkubumen ( 1746 – 1757 ). Dalam perjuangannya, pasukan Pangeran Mangkubumi bergerak melewati Desa-desa Cemara, Tingkir, Wonosari, Karangsari, Ngerang, Butuh, Guyang. Kemudian melanjutkan perjalanan ke Desa Pandak, Karangnongko masuk tlatah Sukowati. Di Desa ini Pangeran Mangkubumi membentuk Pemerintahan Pemberontak. Desa Pandak, Karangnongko di jadikan pusat Pemerintahan Projo Sukowati, dan Beliau meresmikan namanya menjadi Pangeran Sukowati serta mengangkat pula beberapa pejabat Pemerintahan.


SERIAL SRAHEN TEMPO DOELOE:
Kabupaten Sragen Tempo Doeloe (1)
Kabupaten Sragen Tempo Doeloe (2)
Kabupaten Sragen Tempo Doeloe (3)


( Sumber : Sejarah dan Hari Jadi Pemerintahan di Kota Sragen, 1987 - http://humas.sragenkab.go.id/?p=358 )
Tags: